Memulai Hobi Baru Bersepeda

Bersepeda ke Candi Borobudur

Sejak kecil saya tidak punya hobi yang jelas. Ketika ditanya apa hobimu, saya selalu jawab “Sepak Bola”. Jika dirunut lebih jauh, sepak bola bukanlah hobi yang cocok untuk saya. Saya tidak punya bakat di sana, tidak pernah ikut SSB atau klub bola. Jadi sepak bola hanyalah salah satu permainan yang sangat saya sukai dan hampir dimainkan setiap sore. Jadi jawaban sepak bola sebagai hobi merupakan jawaban latah karena memang saya tidak punya kegiatan selain itu.

Hampir 24 tahun sepak bola selalu menghiasi kolom hobi di biodata saya. Suatu ketika saya berada di titik jenuh. Jenuh akan rutinitas sehari-hari dalam bekerja. Pekerjaan sebagai software engineer cukup menguras pikiran. Setiap hari berkutak di depan laptop dengan intensitas > 8 jam, berkutak dengan deadline, atau bahkan production support (harus siaga ketika ada issue di production). Dengan segala aktivitas tersebut, hampir setiap akhir pekan saya merasa penat.

Kemudian terbesitlah niat untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan di setiap akhir pekan. Selain untuk me-refresh otak/melepas kepenatan pekerjaan, juga untuk berolahraga. Yang terlintas dibenak saya yaitu dengan melakukan hobi. Saya kembali mencari aktivitas-aktivitas lama yang sekiranya cocok. Satu-satunya pilihan yang possible hanya hobi palsu di atas, yaitu sepak bola. Namun sepak bola bukan pilihan yang tepat, sangatlah sulit untuk mengumpulkan orang sehingga cukup untuk bermain sepak bola.

Setelah dipikir-pikir, akhirnya saya bertekad untuk memiliki the real hobi. Saya memilih bersepeda sebagai hobi. Selain bersepeda sedang nge-trend, juga karena bersepeda bisa dilakukan kapanpun dan menyehatkan. Hanya saja kendalanya saya tidak punya sepeda yang cukup mumpuni.

Bersepeda ke Stadion Maguwoharjo

Singkat cerita, setelah bertanya sana-sini akhirnya saya membeli sepeda yang untuk ukuran saya cukup mahal. Sepeda Polygon Xtrada X5 seharga 5 juta lebih adalah barang termahal yang pernah saya beli dengan uang sendiri. Tidak sampai disitu, bersepeda juga membutuhkan peratalan pendukung seperti jersey, celana padding, helm dan kaos tangan. Maka jika ditotal saya menghabiskan 6 juta lebih untuk hobi baru ini.

Sejak saat itu saya jadi rutin bersepeda. Untuk melengkapi aktivitas bersepeda, saya selalu menggunakan aplikasi Strava untuk melakukan tracking. Jika dihitung jarak total yang sudah saya tempuh (sejak Desember 2018 - Juli 2019) lebih dari 1000 km. Banyak tempat yang telah saya kunjungi, mulai dari Candi Borobudur, Pantai Parangtritis, Stadion Maguwoharjo dan Kaliurang. Sejauh ini, jarak terjauh yang saya tempuh dalam sekali perjalanan yaitu Kaliurang. Dengan medan yang menanjak dan jarak yang jauh, perjalanan ini lah yang paling berkesan.

Bersepeda ke Kaliurang

Yeah bersepada adalah hobi yang menyenangkan dan semoga saya tetap rutin bersepda di akhir pekan. Happy Riding!

comments powered by Disqus